Kronologi Bomb Sarinah, Jakarta
Jumat, 15 Januari 2016
Add Comment
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Charliyan, mengungkapkan kronologi serangan teror di Jalan MH Thamrin, Kamis, 14 Januari 2016. Menurutnya, ada empat ledakan bom yang dilakukan oleh kelompok teroris itu. Aksi serangan di mulai pada pukul 10.55 WIB.
"Pertama ada ledakan di kafe Starbucks yang diduga bom bunuh diri," kata Anton di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, di Jakrta Selatan Kamis, 14 Januari 2016. Ledakan ini membuat pengunjung panik dan berhamburan.
Namun, dua orang teroris sudah menunggu dengan berbekal senjata laras pendek. Mereka kemudian menembaki pengunjung dan menyandra dua orang warga asing. "Begitu kejadian, ada petugas yang ditempatkan di sana langsung mengepung," katanya.
Kedua pelaku kemudian melemparkan dua buah bom lempar ke petugas polisi. Kedua sandra merupakan warga Belanda dan Aljazair. Menurut Anton, pelaku kemudian menembak warga Belanda dan warga Aljazair berhasil menyelamatkan diri. Seorang warga Indonesia yang belum tetidentifikasi, juga ikut menjadi korban tewas. "Setelah itu, terjadi baku tembak dan pelaku kemudian dilumpuhkan," kata Anton.
Tak berapa lama kemudian sebuah motor berisi dua orang mendatangi pos polisi yang berada di seberang kafe itu. Mereka kemudian melakukan bom bunuh diri. Aksi mereka mengakibatkan lima orang polisi luka-luka.
Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan aksi para teroris ini terlihat profesional. Selang waktu tiap aksi, hanya sekitar lima menit.
Dari pelaku, polisi menyita senjata rakitan dan senjata organik. Anton mengatakan senjata organik tersebut bukan milik polisi. Ia pun belum mengetahui adanya senjata berat AK 47 yang digunakan pelaku. Namun polisi menemukan 5 bom siap ledak di tas pelaku.
"Daya ledaknya lebih besar dari pada yang pertama. Untungnya sudah berhasil dilumpuhkan terlebih dahulu," kata Anton.
Kronologi Bomb Sarinah, Jakarta Tempo
"Pertama ada ledakan di kafe Starbucks yang diduga bom bunuh diri," kata Anton di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, di Jakrta Selatan Kamis, 14 Januari 2016. Ledakan ini membuat pengunjung panik dan berhamburan.
Namun, dua orang teroris sudah menunggu dengan berbekal senjata laras pendek. Mereka kemudian menembaki pengunjung dan menyandra dua orang warga asing. "Begitu kejadian, ada petugas yang ditempatkan di sana langsung mengepung," katanya.
Kedua pelaku kemudian melemparkan dua buah bom lempar ke petugas polisi. Kedua sandra merupakan warga Belanda dan Aljazair. Menurut Anton, pelaku kemudian menembak warga Belanda dan warga Aljazair berhasil menyelamatkan diri. Seorang warga Indonesia yang belum tetidentifikasi, juga ikut menjadi korban tewas. "Setelah itu, terjadi baku tembak dan pelaku kemudian dilumpuhkan," kata Anton.
Tak berapa lama kemudian sebuah motor berisi dua orang mendatangi pos polisi yang berada di seberang kafe itu. Mereka kemudian melakukan bom bunuh diri. Aksi mereka mengakibatkan lima orang polisi luka-luka.
Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan aksi para teroris ini terlihat profesional. Selang waktu tiap aksi, hanya sekitar lima menit.
Dari pelaku, polisi menyita senjata rakitan dan senjata organik. Anton mengatakan senjata organik tersebut bukan milik polisi. Ia pun belum mengetahui adanya senjata berat AK 47 yang digunakan pelaku. Namun polisi menemukan 5 bom siap ledak di tas pelaku.
"Daya ledaknya lebih besar dari pada yang pertama. Untungnya sudah berhasil dilumpuhkan terlebih dahulu," kata Anton.
Kronologi Bomb Sarinah, Jakarta Tempo
0 Response to "Kronologi Bomb Sarinah, Jakarta"
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan anda, Berkomentarlah sesuai Tema dan Judul Postingan pada blog Terbarutau, Komentar yang mengandung unsur SPAM dan SARA akan dihapus..