-->

Tips Cara Melarang Menasehati dan Meredam Marah Anak dan Balita

Beberapa hari yang lalu si kecil yang baru berusia 3 tahun kerjanya bikin keseeel aja, hampir setiap hari kena dimarahin sampe-sampe pernah kelepasan mukul si kecil dan rasanya sangat sangat sangat bersalah banget udahannya sedih juga ga karuan deh jadinya perasaan ini hehe... Pikir-pikir kenapa ya ni anak kesayanganku satu-satunya... Akhirnya coba-coba deh cari informasi ke-sana ke-sini dan ane coba merangkum di blog ini untuk ane sendiri khususnya dan buat teman-teman yang juga lagi bingung gimana Tips cara yang baik untuk Melarang Menasehati dan Meredam Marah Anak dan Balita kita.

Tips Cara Melarang Menasehati dan Meredam Marah Anak dan Balita

Penyebab Anak-Anak dan Balita menjadi marah agresif
  • Si kecil dapat marah atau agresif jika dia menginginkan sesuatu tapi dia merasa kurang di respon oleh orang tuanya.
  • Si kecil belum mengerti bahwa perbuatan memukul, menendang, mencakar, atau menggigit dapat menyakiti dan melukai orang lain.
  • Merasa cemburu, misalnya ketika si kecil punya adik bayi dan dia menganggap ayah bunda lebih memperhatikan adiknya daripada dirinya.
  • Meniru anak lain atau orang dewasa, termasuk dari tontonan di televisi yang mempertontonkan aktivitas kekerasan.
  • Dikritik, dimarahi, dan dihukum terus menerus juga dapat memicu karakter memberontak dan agresif pada si anak.
  • Tidak dapat memahami situasi karena mengalami gangguan fisik seperti gangguan pendengaran atau sbgnya.
  • Terlalu lelah atau lapar setelah bermain.

Cara mengatasi anak balita yang pemarah dan agresif

1. Jangan biarkan ketika ia mulai menunjukan sifat agresif pada ayah bunda, berikan pemahaman bahwa yang telah dia lakukan itu menyakiti ayah bunda. Sampaikan pula secara tegas tanpa harus memarahi apalagi memukul si kecil bahwa perbuatanya tidak dapat diterima.

2. Berikan hukuman non-fisik jika si kecil memukul ayah bunda atau temannya, misalnya dengan mendiamkan atau memutus sementara perhatian pada si buah hati. Biarkan ia tau bahwa ayah bunda marah dan tidak suka dengan tindakan si kecil. Setelah agak lama dan si kecil mulai tenang, dekati dan peluk dia, berikan penjelasan bahwa ayah bunda tadi marah karena dipukul, dorong dia agar minta maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatanya.

3. Jika si kecil melakukan tindakan agresif pada anak lain, respon segera dengan cara memberikan perhatian pada anak yang diserang, acuhkan si kecil sejenak sebagai hukuman. Jika si kecil melanjutkan aktifitas fisik, pindahkan si kecil ke tempat lain.

4. Menghukum si kecil dengan cara memukul sangat tidak direkomendasikan. Menghukum dengan cara kekerasan fisik secara tidak langsung mengajarkan pada si kecil bahwa berbuat kasar itu diperbolehkan.

5. Jika ayah bunda mendeteksi si kecil akan mulai bertindak marah dan agresif, misalnya saat berebut mainan dengan kakak  atau adiknya. Alihkan perhatian si kecil misalnya dengan meneriakan kata “Kakak sayang adek”, atau “Kakak peluk ade”. Ucapan yang keras dapat mengalihkan perhatianya sejenak sehingga ia lupa dengan masalahnya.

6. Buat jadwal dengan dokter untuk berkonsultasi jika ayah bunda sangat khawatir dengan prilaku si kecil yang sangat agresif.





Tips Cara Melarang Menasehati dan Meredam Marah Anak dan Balita dalam ISLAM

1. Pendekatan Emosional

Orang tua harus pintar pintar dalam melakukan pendekatan kepada anak saat anaknya melaksanakan kesalahan, jangan langsung dimarahi saat ia selesai melaksanakan kesalahan, tegur dengan tegas dan ajak ia duduk serta arahkan dengan baik, di saat inilah orang tua bisa menginstal dalam otak anak sebuah aplikasi kebaikan dan tatacara prilaku baik dan benar, sebab dalam keadaan ini sang anak tidak dalam keadaan tertekan.

2. Berikan Motivasi

Salah satu yang membuat anak untuk berbuat baik adalah motivasi dari orang tua, nah dalam hal ini bisa dicontohkan jika anak renking satu dikelas nanti bapak kasih meja belajar, atau jika anak hafal Al Quran 10 Juz akan bapak umrohkan, dan sebagainya, ini adalah motivasi orang tua yang sangat ngefek dari pada motivasi yang ia dapat dari sekolah. Dahulukan reward baru punishiment.

3. Jangan Pernah Membohongi Anak

Janganlah bohong kepada anak-anak, ketika anak tahu bahwa apa yang dikatakan orang tuanya adalah bohong, maka anak itu akan mencari orang yang lebih dipercaya di luar rumah. Nabi Muhammad SAW telah melarang orang tua berbohong kepada anaknya. Secara tidak langsung wibawa dari orang tua akan berkurang sebab kebohongan yang dilakukan orang tua, hal ini mengakibatkan anak sulit untuk dinasehati oleh orang tuanya.

4. Meninggikannya Baru Merendahkannya

Saat sang anak melakukan kesalahan, hal yang sangat dilarang adalah menyebarkan keburukan anak itu, anak akan depresi jika mendengar keburukannya telah tersebar, orang tua sebagai pengayom anak wajib tahu caranya menghilangkan depresi pada anak, yaitu dengan cara membuatnya tinggi (dengan cara memuji kelebihannya) dan lalu menjatuhkannya (mengungkit kejelekan yang baru ia lakukan secara rahasia dan lemah lembut), ini berfungsi sebagai pancingan motivasi anak, agar ia semakin malu dengan hal buruk dan bangga dengan hal baik. Jika caranya terbalik maka hasilnya pun kemungkinan akan terbalik. Ingat meninggikan dulu baru dijatuhkan.

5. Dengarkan dia, Baru Bicara

Yang paling utama juga ini, orang tua membuka dengan pertanyaan sederhana lalu biarkan anak menjelaskan apa yang terjadi dan yang menurut ia benar. Jika orang tua menemukan kesalahan dalam perilaku yang telah dijelaskannya, maka orang tua baru memberikan masukan dan petunjuk kepada anak, ini juga jangan sampai terbalik. Maka dengarkan ia bicara baru orang tua yang bicara.

Nah itu tips memberikan masukan kepada anak, semoga orang tua bisa lebih mudah dalam memberikan nasehat kebaikan kepada anaknya dan menjaga anak anaknya dalam kebaikan. nah semua yang saya jelaskan diatas ada hubungannya dengan hadits berikut :

 مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلاَّ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ 
Artinya : Setiap anak dilahirkan dalam keadaaan suci. maka orang tuanyalah yang mejadikan anak itu yahudi atau nashrani atau majusi (penyembah api). (H.R. Bukhari).

Tips Cara Melarang Menasehati dan Meredam Marah Anak dan Balita
Dikutip dari balitapedia & kisahislami

2 Responses to "Tips Cara Melarang Menasehati dan Meredam Marah Anak dan Balita"

Terimakasih atas kunjungan anda, Berkomentarlah sesuai Tema dan Judul Postingan pada blog Terbarutau, Komentar yang mengandung unsur SPAM dan SARA akan dihapus..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel