Sering Masuk Angin Bisa Jadi Gejala Sakit Jantung
Rabu, 30 November 2016
Add Comment
Sering Masuk Angin Bisa Jadi Gejala Sakit Jantung - Pernah merasakan yang namanya masuk angin. Gejala sakit yang menyebabkan perut kembung, rasa mual-mual, kepala pusing dan badan lemas. Masuk angin tidak boleh disepelekan, karena akibatnya bisa fatal. Dari informasi medis, sering merasakan gejala masuk angin dapat menjadi salah satu ciri-ciri seseorang terkena penyakit jantung. Berikut ini rangkuman serba-serbi tentang masuk angin.
1. Sekilas Tentang Penyakit Masuk Angin
Masuk angin adalah suatu 'penyakit' yang disebabkan karena berkumpulnya gas yang tidak merata di dalam tubuh. Masuk angin biasanya dianggap sekadar mitos di dunia kedokteran tetapi kenyataannya banyak sekali penderitanya. Hanya orang Indonesia yang menderita masuk angin sedangkan orang asing tidak pernah mengalaminya. Masuk angin adalah penyakit yang dipahami disebabkan angin yang masuk ke tubuh. Istilah masuk angin ini paling tepat diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi catching cold. Gejala seperti sakit kepala, kembung, mual, demam bahkan hingga diare dan muntah memang sangat menjengkelkan. Hal ini tak hanya dialami oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak. Kondisi yang sering disebut masuk angin itu sebenarnya bukan penyakit. Tapi, merupakan kumpulan gejala dari menurunnya daya tahan tubuh, kondisi badan kurang fit.
Berikut ini adalah berbagai gejala terkena masuk angin:
Tubuh terasa tidak nyaman (meriang/menggigil), Selalu merasa kedinginan (terutama di ujung jari kaki dan tangan), Cegukan, Perut kembung, Mudah lelah, Sering mengantuk, Pilek, Demam, Diare, Mual dan muntah, Berkeringat dingin, Sulit untuk mengeluarkan kentut maupun bersendawa, Nafsu makan berkurang.
2. Penyebab Terjadinya Masuk Angin
Biasanya penyebab utamanya adalah udara dingin yang berlebihan. Contohnya adalah terlalu lama di ruangan AC, bermain hujan-hujanan, cuaca yang dingin, dan lainnya. Masyarakat langsung menyebut masuk angin setiap kali merasa badan tidak enak. Badan tidak enak yang dikarenakan masuk angin, umumnya terjadi di masa pergantian cuaca dari musim kemarau ke penghujan atau sebaliknya (pancaroba). Di masa peralihan itu angin seringkali bertiup kencang. Biasanya angin sering disalahkan karena masuk ke tubuh tanpa permisi dan menyebabkan badan terasa tak enak. Menurut dr. S. Djokomuljanto, MMed (Paeds) SpA dari Rumah Sakit Siloam Lippo Village Karawaci tersebut, masuk angin juga menjadi gejala awal dari infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Biasanya, ini terjadi ketika kondisi tubuh kelelahan dan tak mendapat nutrisi maksimal.
Saat di musim bukan pancaroba pun "angin tak diundang" ini sering menghinggapi orang-orang tertentu. Penyakit ini acapkali singgah di tubuh orang yang sering begadang, kurang tidur atau kurang istirahat. Gara-gara angin, penderitanya jadi merasa tak enak badan ketika bangun di pagi hari. Masuk angin sebenarnya merupakan kumpulan gejala yang terjadi akibat gabungan kelelahan fisik, terlambat makan, dan stres pikiran. Karena gabungan ketiga hal itu, terjadilah pembentukan gas berlebihan di lambung dan usus. Kemudian timbul perasaan penuh di usus lalu mulas, diikuti mual dan muntah. Kalau sudah begini, inilah yang disebut masuk angin.
Sebenarnya bukan anginlah yang memicu terjadinya masuk angin. Cuaca dingin yang menyergap tubuh menimbulkan mekanisme vasoconstriction atau penyempitan pembuluh darah. Sebenarnya penyempitan pembuluh darah ini merupakan mekanisme tubuh untuk menjaga agar tidak terjadi pengeluaran kalori berlebihan dari tubuh, sehingga tubuh tidak perlu mengalami penurunan suhu atau hipotermia. Namun, dampak kurang menyenangkan dari penyempitan pembuluh ini adalah peredaran darah menjadi kurang lancar. Akibatnya, hasil metabolisme, berupa asam laktat, terakumulasi pada otot-otot. Inilah yang membuat badan jadi terasa pegal-pegal. Cuaca dingin dapat menyebabkan rambut-rambut sel di saluran napas lambat bergerak. Padahal, mereka berfungsi untuk mengeluarkan lendir, bakteri, dan virus. Perlambatan ini juga menyebabkan seseorang menjadi rentan terkena infeksi seperti batuk, pilek, dan lain-lain.
Perihal perut kembung terisi gas, bisa terjadi akibat cuaca dingin yang menyebabkan perlambatan gerak peristaltik usus. Perlambatan inilah yang menyebabkan gas tertampung di saluran cerna, sehingga perut terasa kembung dan penuh (begah). Dan akhirnya perut akan tertekan oleh gas dan menyebabkan rasa mual sehingga menekan nafsu makan.
3. Bahaya dan Resiko Penyakit Masuk Angin
Jangan pernah menyepelekan yang namanya masuk angin. Masuk angin tak hanya menyebabkan kondisi badan yang lemas dan tidak nyaman, bahkan dapat menyebabkan kondisi medis yang lebih berbahaya akibat masuk angin.
Ditemukan banyak kasus kematian yang dipicu oleh sebab masuk angin. Dari terus melemahnya daya tahan tubuh akibat masuk angin, hingga masuk angin yang memicu sakit yang lainnya atau menjadi efek komplikasi yang memperburuk kondisi sakit yang ada. TS masih selalu inget kata2 direktur tempat kerja ane dulu: "Kamu jangan nyepelein masuk angin lho! Kemarin temanku masuk angin, mati! Sana buruan ke dokter." Sejak itu ane gak pernah berani nyepelein yang namanya masuk angin. Memang banyak kita jumpai kasus di sekitar kita, seseorang yang sebelumnya terlihat sehat dan bugar, mengeluh masuk angin dan dalam hitungan jam ternyata nyawa melayang. Dari informasi medis, sering merasakan gejala masuk angin dapat menjadi salah satu ciri-ciri seseorang terkena penyakit jantung. Bahwasanya patut dicamkan, gejala penyakit jantung pun menyerupai masuk angin. Nyeri di dada, mual, ingin muntah, dan sakit di dada yang tidak khas. Itu sebabnya, kita beberapa kali mendengar ada orang masuk angin meninggal setelah dikerok. Jadi gejala masuk angin tentunya harus kita waspadai, karena bisa jadi sekedar gejala akibat menurunya daya tahan tubuh, atau seperti keterangan medis di atas ketika gejala sakit jantung mirip dengan gejala masuk angin.
4. Pencegahan dan Pengobatan Masuk Angin
Untuk meredakan gejala-gejala masuk angin tersebut, salah satunya adalah dengan mengonsumsi obat herbal yang terbuat dari bahan alami seperti teh manis hangat, wedang jahe, daun mint, atau madu. Usahakan pula untuk sementara waktu menjauhkan diri dari kondisi ruangan yang ber-AC, juga kondisi cuaca di luar ruangan yang dingin dan berangin kencang. Kepada penderita masuk angin, tanyakan juga apakah sudah makan belum? “Kalau sudah, kapan terakhir kali dia makan? Ini berhubungan dengan hipoglikemia,” tuturnya. Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) rendah.
Selain berbagai langkah pengobatan tersebut di atas, jangan sampai kelupaan satu sebab kesembuhan yang paling utama, yaitu doa atas kesembuhan yang dikabulkan oleh Allah 'Azza wa Jalla. Karena segala bentuk penyakit dan musibah, semua datangnya dari Allah Ta'ala, dan atas izin dan kehendakNya pulalah kita dapat sembuh dari sakit yang ada, termasuk masuk angin. Banyak kita temui orang yang sakit, namun tidak mau beribadah, enggan berdoa secara sungguh-sungguh kepada Allah, ngandalin dokter dan obat. Sebelum sakit contohnya tidak mau shalat, ketika sakit pun tetap kufur tidak mau menyembah dan berdoa kepadaNya. Doa pun akhirnya sekedar formalitas, tidak sadar diri bahwa obat dan dokter hanya sarana. Tanpa izin kesembuhan dari Allah, tanpa kasih sayangnya, penyakit yang dianggap sepele pun dapat berujung ke sakit yang lebih parah, bahkan kematian. Jadi jangan sampai ikhtiar yang utama ini terlupakan.
5. Kerokan: Metode Klasik Ketika Masuk Angin
Kalau TS setiap merasakan masuk angin, Standar Operational Procedure yang pertama adalah minum herbal seperti teh panas plus jahe yang dikombinasi dengan produk herbal untuk meredakan masuk angin, seperti Kolak Angin atau Antariksangin (bukan nama sebenarnya). Jika sakit masih berlanjut, biasanya ane periksa ke dokter. Sedangkan kalau belum sempat ke dokter tapi udah pusing jungkir balik dan muntah-muntah, ane pakai metode warisan nenek moyang, yaitu kerokan. Metode bekam juga secara de factor dapat meringankan masuk angin. Dari wong ndeso, pejabat, sampe kalangan selebritis mengenal yang namanya kerokan, meski dari segi medis tidak dianjurkan dan jika terlalu sering kerokan juga mempunyai efek samping tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Soal kebiasaan masyarakat Indonesia yang melakukan kerokan saat masuk angin, dr. Djokomuljanto mengatakan bahwa dalam dunia kedokteran, belum ada penelitian atau studi yang membuktikan bahwa kerokan benar-benar ampuh mengatasi masalah masuk angin. Menurut dia, kerokan yang dilakukan tak menimbulkan efek penyembuhan, tapi hanya membuat tubuh merasa lebih nyaman. "Biasanya saat dikerok, penderita masuk angin juga dibaluri dengan minyak kayu putih, sehingga tubuh menjadi hangat dan rileks. Otomatis tubuh akan terasa lebih baik," ujarnya.
Dokter Pauline yang merupakan istri Bens Leo menjelaskan, bahwasanya prinsip dasar kerokan adalah memasukkan zat ke dalam tubuh lewat pori-pori. Ketika kerokan, pinggiran logam mata uang menggores permukaan kulit kita. Goresan yang berulang membuat pori-pori melebar. Tindakan ini membuat panas tubuh (demam-red) lebih gampang keluar sehingga suhu tubuh yang semula meninggi berangsur melorot. Ketika kerokan berlangsung, pinggiran uang logam menekan permukaan kulit. Artinya, ada penekanan seperti terjadi pemijatan. Ini memberi efek pemanjangan pada otot-otot yang memendek karena peradangan. Gerakan ini memberi efek positif. Rasa pegal dan nyeri berangsur sirna seiring dengan tubuh yang diistirahatkan.
Tags: mengatasi masuk angin, cara mengatasi masuk angin, cara mengatasi masuk angin saat hamil, cara mengobati masuk angin pada bayi, anak masuk angin, obat herbal masuk angin untuk ibu hamil,tanda tanda masuk angin, ibu hamil masuk angin, mengatasi masuk angin pada bayi, gejala masuk angin, cara mengobati bayi masuk angin, mengatasi masuk angin pada ibu hamil, masuk angin saat hamil, ciri ciri masuk angin, anak muntah karena masuk angin, penyebab mudah masuk angin, penyebab sering masuk angin dan cara mengatasinya, masuk angin atau hamil, cara mengatasi masuk angin pada ibu hamil
Sering Masuk Angin Bisa Jadi Gejala Sakit Jantung | kaskus | TS
1. Sekilas Tentang Penyakit Masuk Angin
Masuk angin adalah suatu 'penyakit' yang disebabkan karena berkumpulnya gas yang tidak merata di dalam tubuh. Masuk angin biasanya dianggap sekadar mitos di dunia kedokteran tetapi kenyataannya banyak sekali penderitanya. Hanya orang Indonesia yang menderita masuk angin sedangkan orang asing tidak pernah mengalaminya. Masuk angin adalah penyakit yang dipahami disebabkan angin yang masuk ke tubuh. Istilah masuk angin ini paling tepat diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi catching cold. Gejala seperti sakit kepala, kembung, mual, demam bahkan hingga diare dan muntah memang sangat menjengkelkan. Hal ini tak hanya dialami oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak. Kondisi yang sering disebut masuk angin itu sebenarnya bukan penyakit. Tapi, merupakan kumpulan gejala dari menurunnya daya tahan tubuh, kondisi badan kurang fit.
Berikut ini adalah berbagai gejala terkena masuk angin:
Tubuh terasa tidak nyaman (meriang/menggigil), Selalu merasa kedinginan (terutama di ujung jari kaki dan tangan), Cegukan, Perut kembung, Mudah lelah, Sering mengantuk, Pilek, Demam, Diare, Mual dan muntah, Berkeringat dingin, Sulit untuk mengeluarkan kentut maupun bersendawa, Nafsu makan berkurang.
2. Penyebab Terjadinya Masuk Angin
Biasanya penyebab utamanya adalah udara dingin yang berlebihan. Contohnya adalah terlalu lama di ruangan AC, bermain hujan-hujanan, cuaca yang dingin, dan lainnya. Masyarakat langsung menyebut masuk angin setiap kali merasa badan tidak enak. Badan tidak enak yang dikarenakan masuk angin, umumnya terjadi di masa pergantian cuaca dari musim kemarau ke penghujan atau sebaliknya (pancaroba). Di masa peralihan itu angin seringkali bertiup kencang. Biasanya angin sering disalahkan karena masuk ke tubuh tanpa permisi dan menyebabkan badan terasa tak enak. Menurut dr. S. Djokomuljanto, MMed (Paeds) SpA dari Rumah Sakit Siloam Lippo Village Karawaci tersebut, masuk angin juga menjadi gejala awal dari infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Biasanya, ini terjadi ketika kondisi tubuh kelelahan dan tak mendapat nutrisi maksimal.
Saat di musim bukan pancaroba pun "angin tak diundang" ini sering menghinggapi orang-orang tertentu. Penyakit ini acapkali singgah di tubuh orang yang sering begadang, kurang tidur atau kurang istirahat. Gara-gara angin, penderitanya jadi merasa tak enak badan ketika bangun di pagi hari. Masuk angin sebenarnya merupakan kumpulan gejala yang terjadi akibat gabungan kelelahan fisik, terlambat makan, dan stres pikiran. Karena gabungan ketiga hal itu, terjadilah pembentukan gas berlebihan di lambung dan usus. Kemudian timbul perasaan penuh di usus lalu mulas, diikuti mual dan muntah. Kalau sudah begini, inilah yang disebut masuk angin.
Sebenarnya bukan anginlah yang memicu terjadinya masuk angin. Cuaca dingin yang menyergap tubuh menimbulkan mekanisme vasoconstriction atau penyempitan pembuluh darah. Sebenarnya penyempitan pembuluh darah ini merupakan mekanisme tubuh untuk menjaga agar tidak terjadi pengeluaran kalori berlebihan dari tubuh, sehingga tubuh tidak perlu mengalami penurunan suhu atau hipotermia. Namun, dampak kurang menyenangkan dari penyempitan pembuluh ini adalah peredaran darah menjadi kurang lancar. Akibatnya, hasil metabolisme, berupa asam laktat, terakumulasi pada otot-otot. Inilah yang membuat badan jadi terasa pegal-pegal. Cuaca dingin dapat menyebabkan rambut-rambut sel di saluran napas lambat bergerak. Padahal, mereka berfungsi untuk mengeluarkan lendir, bakteri, dan virus. Perlambatan ini juga menyebabkan seseorang menjadi rentan terkena infeksi seperti batuk, pilek, dan lain-lain.
Perihal perut kembung terisi gas, bisa terjadi akibat cuaca dingin yang menyebabkan perlambatan gerak peristaltik usus. Perlambatan inilah yang menyebabkan gas tertampung di saluran cerna, sehingga perut terasa kembung dan penuh (begah). Dan akhirnya perut akan tertekan oleh gas dan menyebabkan rasa mual sehingga menekan nafsu makan.
3. Bahaya dan Resiko Penyakit Masuk Angin
Jangan pernah menyepelekan yang namanya masuk angin. Masuk angin tak hanya menyebabkan kondisi badan yang lemas dan tidak nyaman, bahkan dapat menyebabkan kondisi medis yang lebih berbahaya akibat masuk angin.
Ditemukan banyak kasus kematian yang dipicu oleh sebab masuk angin. Dari terus melemahnya daya tahan tubuh akibat masuk angin, hingga masuk angin yang memicu sakit yang lainnya atau menjadi efek komplikasi yang memperburuk kondisi sakit yang ada. TS masih selalu inget kata2 direktur tempat kerja ane dulu: "Kamu jangan nyepelein masuk angin lho! Kemarin temanku masuk angin, mati! Sana buruan ke dokter." Sejak itu ane gak pernah berani nyepelein yang namanya masuk angin. Memang banyak kita jumpai kasus di sekitar kita, seseorang yang sebelumnya terlihat sehat dan bugar, mengeluh masuk angin dan dalam hitungan jam ternyata nyawa melayang. Dari informasi medis, sering merasakan gejala masuk angin dapat menjadi salah satu ciri-ciri seseorang terkena penyakit jantung. Bahwasanya patut dicamkan, gejala penyakit jantung pun menyerupai masuk angin. Nyeri di dada, mual, ingin muntah, dan sakit di dada yang tidak khas. Itu sebabnya, kita beberapa kali mendengar ada orang masuk angin meninggal setelah dikerok. Jadi gejala masuk angin tentunya harus kita waspadai, karena bisa jadi sekedar gejala akibat menurunya daya tahan tubuh, atau seperti keterangan medis di atas ketika gejala sakit jantung mirip dengan gejala masuk angin.
4. Pencegahan dan Pengobatan Masuk Angin
Untuk meredakan gejala-gejala masuk angin tersebut, salah satunya adalah dengan mengonsumsi obat herbal yang terbuat dari bahan alami seperti teh manis hangat, wedang jahe, daun mint, atau madu. Usahakan pula untuk sementara waktu menjauhkan diri dari kondisi ruangan yang ber-AC, juga kondisi cuaca di luar ruangan yang dingin dan berangin kencang. Kepada penderita masuk angin, tanyakan juga apakah sudah makan belum? “Kalau sudah, kapan terakhir kali dia makan? Ini berhubungan dengan hipoglikemia,” tuturnya. Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) rendah.
Selain berbagai langkah pengobatan tersebut di atas, jangan sampai kelupaan satu sebab kesembuhan yang paling utama, yaitu doa atas kesembuhan yang dikabulkan oleh Allah 'Azza wa Jalla. Karena segala bentuk penyakit dan musibah, semua datangnya dari Allah Ta'ala, dan atas izin dan kehendakNya pulalah kita dapat sembuh dari sakit yang ada, termasuk masuk angin. Banyak kita temui orang yang sakit, namun tidak mau beribadah, enggan berdoa secara sungguh-sungguh kepada Allah, ngandalin dokter dan obat. Sebelum sakit contohnya tidak mau shalat, ketika sakit pun tetap kufur tidak mau menyembah dan berdoa kepadaNya. Doa pun akhirnya sekedar formalitas, tidak sadar diri bahwa obat dan dokter hanya sarana. Tanpa izin kesembuhan dari Allah, tanpa kasih sayangnya, penyakit yang dianggap sepele pun dapat berujung ke sakit yang lebih parah, bahkan kematian. Jadi jangan sampai ikhtiar yang utama ini terlupakan.
Beliau Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:Untuk pencegahan masuk angin, Anda juga dapat mengatur pola makan, istirahat yang cukup serta olahraga ringan demi daya tahan tubuh lebih baik. Ketika kondisi daya tahan tubuh kita dalam keadaan yang prima, maka masuk angin tidak akan mudah terjadi pada tubuh kita. Konsumsi vitamin juga diperlukan secara berkala. Gunakan pula busana yang cukup tebal ketika Anda berada di kondisi ruangan atau cuaca yang dingin.
“Seorang Muslim tertimpa kesedihan, kesusahan, penyakit, gangguan walau sekedar tertusuk duri, pasti Allah akan menjadikannya penghapus dosa-dosa yang ia miliki”
(HR. Al Bukhari bab Al Mardhi no.5318, Muslim bab Al Birr Was Shilah Wal Adab no.2573, At Tirmidzi bab Al Jana’iz no.966, Ahmad 3/19)
5. Kerokan: Metode Klasik Ketika Masuk Angin
Kalau TS setiap merasakan masuk angin, Standar Operational Procedure yang pertama adalah minum herbal seperti teh panas plus jahe yang dikombinasi dengan produk herbal untuk meredakan masuk angin, seperti Kolak Angin atau Antariksangin (bukan nama sebenarnya). Jika sakit masih berlanjut, biasanya ane periksa ke dokter. Sedangkan kalau belum sempat ke dokter tapi udah pusing jungkir balik dan muntah-muntah, ane pakai metode warisan nenek moyang, yaitu kerokan. Metode bekam juga secara de factor dapat meringankan masuk angin. Dari wong ndeso, pejabat, sampe kalangan selebritis mengenal yang namanya kerokan, meski dari segi medis tidak dianjurkan dan jika terlalu sering kerokan juga mempunyai efek samping tidak baik bagi kesehatan tubuh.
Soal kebiasaan masyarakat Indonesia yang melakukan kerokan saat masuk angin, dr. Djokomuljanto mengatakan bahwa dalam dunia kedokteran, belum ada penelitian atau studi yang membuktikan bahwa kerokan benar-benar ampuh mengatasi masalah masuk angin. Menurut dia, kerokan yang dilakukan tak menimbulkan efek penyembuhan, tapi hanya membuat tubuh merasa lebih nyaman. "Biasanya saat dikerok, penderita masuk angin juga dibaluri dengan minyak kayu putih, sehingga tubuh menjadi hangat dan rileks. Otomatis tubuh akan terasa lebih baik," ujarnya.
Dokter Pauline yang merupakan istri Bens Leo menjelaskan, bahwasanya prinsip dasar kerokan adalah memasukkan zat ke dalam tubuh lewat pori-pori. Ketika kerokan, pinggiran logam mata uang menggores permukaan kulit kita. Goresan yang berulang membuat pori-pori melebar. Tindakan ini membuat panas tubuh (demam-red) lebih gampang keluar sehingga suhu tubuh yang semula meninggi berangsur melorot. Ketika kerokan berlangsung, pinggiran uang logam menekan permukaan kulit. Artinya, ada penekanan seperti terjadi pemijatan. Ini memberi efek pemanjangan pada otot-otot yang memendek karena peradangan. Gerakan ini memberi efek positif. Rasa pegal dan nyeri berangsur sirna seiring dengan tubuh yang diistirahatkan.
Tags: mengatasi masuk angin, cara mengatasi masuk angin, cara mengatasi masuk angin saat hamil, cara mengobati masuk angin pada bayi, anak masuk angin, obat herbal masuk angin untuk ibu hamil,tanda tanda masuk angin, ibu hamil masuk angin, mengatasi masuk angin pada bayi, gejala masuk angin, cara mengobati bayi masuk angin, mengatasi masuk angin pada ibu hamil, masuk angin saat hamil, ciri ciri masuk angin, anak muntah karena masuk angin, penyebab mudah masuk angin, penyebab sering masuk angin dan cara mengatasinya, masuk angin atau hamil, cara mengatasi masuk angin pada ibu hamil
Sering Masuk Angin Bisa Jadi Gejala Sakit Jantung | kaskus | TS
0 Response to "Sering Masuk Angin Bisa Jadi Gejala Sakit Jantung"
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan anda, Berkomentarlah sesuai Tema dan Judul Postingan pada blog Terbarutau, Komentar yang mengandung unsur SPAM dan SARA akan dihapus..