Hari Valentine = Valentine's Day
Sabtu, 01 Februari 2014
Add Comment
Apa itu Hari Valentine? atau Valentine's Day?
Menurut wiki dan beberapa sumber lainnya, Valentine's Day adalah Sebuah hari dimana sepasang kekasih ataupun mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya, disebut juga sebagai Hari Kasih Sayang yang jatuh pada tanggal 14 Februari.
Kencan pada hari Valentine dianggap sebagai kencan yang lebih serius dan special dibanding hari-hari biasa dan bisa jadi kencan pada hari Valentine merujuk ke sesuatu ikatan yang lebih serius misalnya "Jadian Pacaran" ataupun "Menikah".
Pada abad ke-20 di Amerika Serikat dan beberapa wilayah dunia bagian barat lainnya Hari Valentine ini menjadi hari raya terbesar kedua setelah Natal dikarenakan banyaknya kartu-kartu ucapan yang dikirimkan dan diperkirakan hampir 85% pembeli dan pengirimnya adalah wanita.
Hari Valentine merupakan hari Percintaan atau hari Kasih Sayang yang ditujukan bukan hanya kepada pacar ataupun kekasih (suami atau istri bagi yang sudah menikah), tetapi juga hari untuk semua sahabat, kerabat, dan semua orang. Di negara-negara bagian barat Hari Valentine ini diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh siapa saja kepada siapa saja contohnya pria kepada teman wanita ataupun teman pria kepada teman prianya, dan teman wanita kepada teman wanitanya atau teman prianya.
Sejarah Hari Valentine
Menurut "Catholic Encyclopaedia" Hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari ini adalah hari peringatan bagi "Santo Valentinus". Hari ini ditetapkan oleh Paus Gelasius I, seorang Paus Gereja Katolik Roma sejak tahun 492 hingga 19 November 496. Dalam sejarah Katolik, ia dikenal sebagai paus yang berasal dari Afrika (tepatnya Kabilia). Sebelum menjabat sebagai Paus, Gelasius bekerja di bawah pendahulunya, Paus Felix III, khususnya dalam membuat konsep dokumen-dokumen ke-Pausan.
Sedangkan "Santo Valentinus" sendiri adalah seorang Pastur dan Uskup yang termasuk salah satu dari tiga orang suci pada masa Romawi Kuno. Pada tahun 280 Santo Valentinus di penggal kepalanya oleh "Kaisar Claudius" karena menolak untuk menangkal keberadaan Yesus Kristus lalu mayatnya dikubur di Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat kota Roma.
Catatan pertama yang menghubungkan Hari Valentine dengan Hari Peringatan Santo Valentinus adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris pertengahan ternama "Geoffrey Chaucer" pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:
Pada zaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan mereka dengan sebutan "Valentine mereka". Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi pernaskahan Perpustakaan Britania di London (Salah satu perpustakaan terbesar di dunia dalam jumlah barang koleksi). Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai Santo Valentinus diciptakan pada zaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran Santo Valentinus sebagai orang suci dalam ajaran Katolik (Martir).
Di Amerika dan beberapa negara bagian barat Hari Valentine juga dikaitkan dengan "The St. Valentine's Day Massacre" atau Pembantaian dihari Valentine, yaitu sebuah peristiwa penembakan tujuh anggota gangster Mafia yang dikenal dengan nama Bugs Moran secara kejam. Peristiwa itu terjadi di salah satu kota bagian terbesar Amerika, Chicago pada 14 Februari 1929.
Di Asia khususnya Jepang, Hari Valentine muncul sebagai hari di mana para wanita memberi permen cokelat kepada Pria yang mereka senangi. Namun hal ini tidaklah dilakukan secara sukarela melainkan menjadi sebuah kewajiban, terutama bagi mereka yang bekerja di kantor-kantor. Mereka memberi cokelat kepada para teman kerja pria mereka, kadangkala dengan biaya yang cukup besar. Cokelat ini disebut sebagai "Giri-choko", dari kata giri (kewajiban) dan choco (cokelat). Lalu berkat usaha para marketing disana, muncul lagi sebuah hari balasan, disebut “Hari Putih”(White Day) pada tanggal 14 Maret, pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diharapkan memberi sesuatu kembali di hari ini.
Di Indonesia, budaya bertukaran surat dan ucapan antar pasangan kekasih juga mulai muncul. Budaya ini menjadi budaya populer di kalangan remaja sampai orang dewasa. Bentuk perayaannya bermacam-macam, mulai dari saling berbagi kasih sayang dengan pasangan, orang tua, orang-orang yang kurang beruntung secara materi, ataupun mengunjungi panti asuhan sebagai salah satu tempat yang sangat membutuhkan kasih sayang dari sesama manusia. Pertokoan dan media (stasiun TV, radio, dan majalah remaja) terutama di kota-kota besar di Indonesia juga semakin marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan valentine.
Hari Valentine merupakan hari Percintaan atau hari Kasih Sayang yang ditujukan bukan hanya kepada pacar ataupun kekasih (suami atau istri bagi yang sudah menikah), tetapi juga hari untuk semua sahabat, kerabat, dan semua orang. Di negara-negara bagian barat Hari Valentine ini diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh siapa saja kepada siapa saja contohnya pria kepada teman wanita ataupun teman pria kepada teman prianya, dan teman wanita kepada teman wanitanya atau teman prianya.
Sejarah Hari Valentine
Menurut "Catholic Encyclopaedia" Hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari ini adalah hari peringatan bagi "Santo Valentinus". Hari ini ditetapkan oleh Paus Gelasius I, seorang Paus Gereja Katolik Roma sejak tahun 492 hingga 19 November 496. Dalam sejarah Katolik, ia dikenal sebagai paus yang berasal dari Afrika (tepatnya Kabilia). Sebelum menjabat sebagai Paus, Gelasius bekerja di bawah pendahulunya, Paus Felix III, khususnya dalam membuat konsep dokumen-dokumen ke-Pausan.
Sedangkan "Santo Valentinus" sendiri adalah seorang Pastur dan Uskup yang termasuk salah satu dari tiga orang suci pada masa Romawi Kuno. Pada tahun 280 Santo Valentinus di penggal kepalanya oleh "Kaisar Claudius" karena menolak untuk menangkal keberadaan Yesus Kristus lalu mayatnya dikubur di Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat kota Roma.
Catatan pertama yang menghubungkan Hari Valentine dengan Hari Peringatan Santo Valentinus adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris pertengahan ternama "Geoffrey Chaucer" pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:
For this was sent on Seynt Valentyne's day ("Untuk inilah dikirim pada hari Santo Valentinus")
When every foul cometh there to choose his mate ("Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya")
Pada zaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan mereka dengan sebutan "Valentine mereka". Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi pernaskahan Perpustakaan Britania di London (Salah satu perpustakaan terbesar di dunia dalam jumlah barang koleksi). Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai Santo Valentinus diciptakan pada zaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
Sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (orang suci dalam ajaran Katolik), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis, "Dari Valentinusmu".
Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran Santo Valentinus sebagai orang suci dalam ajaran Katolik (Martir).
Di Amerika dan beberapa negara bagian barat Hari Valentine juga dikaitkan dengan "The St. Valentine's Day Massacre" atau Pembantaian dihari Valentine, yaitu sebuah peristiwa penembakan tujuh anggota gangster Mafia yang dikenal dengan nama Bugs Moran secara kejam. Peristiwa itu terjadi di salah satu kota bagian terbesar Amerika, Chicago pada 14 Februari 1929.
Di Asia khususnya Jepang, Hari Valentine muncul sebagai hari di mana para wanita memberi permen cokelat kepada Pria yang mereka senangi. Namun hal ini tidaklah dilakukan secara sukarela melainkan menjadi sebuah kewajiban, terutama bagi mereka yang bekerja di kantor-kantor. Mereka memberi cokelat kepada para teman kerja pria mereka, kadangkala dengan biaya yang cukup besar. Cokelat ini disebut sebagai "Giri-choko", dari kata giri (kewajiban) dan choco (cokelat). Lalu berkat usaha para marketing disana, muncul lagi sebuah hari balasan, disebut “Hari Putih”(White Day) pada tanggal 14 Maret, pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diharapkan memberi sesuatu kembali di hari ini.
Di Indonesia, budaya bertukaran surat dan ucapan antar pasangan kekasih juga mulai muncul. Budaya ini menjadi budaya populer di kalangan remaja sampai orang dewasa. Bentuk perayaannya bermacam-macam, mulai dari saling berbagi kasih sayang dengan pasangan, orang tua, orang-orang yang kurang beruntung secara materi, ataupun mengunjungi panti asuhan sebagai salah satu tempat yang sangat membutuhkan kasih sayang dari sesama manusia. Pertokoan dan media (stasiun TV, radio, dan majalah remaja) terutama di kota-kota besar di Indonesia juga semakin marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan valentine.
Gambar Foto DP Wallpaper Background Valentine
sumber: wikipedia | bersosial | terbarutau
0 Response to "Hari Valentine = Valentine's Day"
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan anda, Berkomentarlah sesuai Tema dan Judul Postingan pada blog Terbarutau, Komentar yang mengandung unsur SPAM dan SARA akan dihapus..